Oleh: Arik Rajak
OPINI – Tentang cinta yang berkelanjutan, seolah-olah sebuah buku yang ditulis dengan banyak pengalaman. Melalui catatan harian, aku berpikir cinta ini tidak akan berlangsung selamanya. Namun, buku yang kau berikan menjadi simbol kenangan dari novel yang kubaca. Dan tenanglah, jika suatu saat nanti kau tak mendengar kabar dariku lagi, itu berarti aku telah berhenti. Maafkan aku karena memiliki harapan yang begitu dalam padamu. Biarkan perasaanku ini menjadi urusanku, tidak perlu merasa bersalah karena pernah membiarkanku selama ini. Aku seharusnya merasa bersalah karena terlambat menyadari bahwa langit tidak bisa memeluk bumi. Aku juga menyadari bahwa hidup ini penuh rintangan dan perjalanan tak pernah tanpa tantangan.
Namun, aku percaya Allah berjanji bahwa setiap kesulitan akan ada kemudahan:
Namukuh Jarot, seorang penggemar buku novel, terpesona oleh gadis cantik. Sering kali aku memandangmu, Sahara, gadis dari Halmahera yang terlihat manis dan menawan. Apakah kau pernah menyadari betapa aku merasakan cinta padamu? Namun, aku juga sadar tidak ingin membuatmu terluka. Sebenarnya, aku mencintaimu bukan karena kecantikanmu, melainkan dari dalam hati ingin kau bahagia dengan caraku.
Di pagi hari, Sahara dan teman-temannya tampak berbisik tentang diriku. Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas aku adalah sosok pendiam dan pemalu. Namun, aku juga pandai merayu dengan kata-kata dari novel yang kubaca. Dari sanalah, aku menemukan cinta sejati, karena kedewasaan datang dari berbagai pengalaman. Kita juga dapat menemukan jati diri perempuan yang tidak seharusnya kita lukai. Di kampus Isdik Kie Raha, banyak wanita cantik yang menarik perhatian. Kita harus berhati-hati agar tidak melukai mereka, dan mereka sering memanggil namaku… Jarot? Seolah ingin bersahabat.
Namun, Jarot yang dikenal cerdas ini cenderung menghindar. Bukan karena tidak ingin, tetapi dia merasa lebih baik mengagumi dari jauh, bukan didorong nafsu yang bisa melukai. Dia selalu mengingat seseorang yang harus dijaga hatinya, yaitu Sahara. Dia yang selalu hadir dalam lamunannya, tidak mau menjadi milik orang lain. Baginya, kecantikan Sahara adalah sesuatu yang tidak ingin dia lukai, karena dia pandai dan baik hati. Dia berasal dari daerah pertambangan, menyaksikan langsung dampak kehancuran yang diakibatkan oleh eksploitasi sumber daya alam. Tanaman petani pun hancur oleh debu dari pertambangan, menyebabkan kehilangan atas jerih payah mereka. Sahara yang senang membaca buku sering merenungkan realitas yang dihadapinya.
“Bagaimana kehidupan masyarakat yang dipenuhi kehancuran, kemiskinan, dan kematian? Kelas atas mengendalikan kelas bawah. Lalu, bagaimana nasib yang di bawah dengan kekayaan yang mereka miliki? Sementara kita sebagai manusia di bumi ini seharusnya menjaga keberlangsungan hidup.
Sahara dan Jarot bertemu untuk membicarakan masalah yang ada di lingkungan Sahara. Mereka merancang strategi untuk menghentikan penambangan di kampung halaman Sahara, karena banyak kerusakan lingkungan yang mereka temui. Jarot sangat mencintai Sahara, jadi ia tidak ingin Sahara bertarung sendirian. Dia dengan lembut menyampaikan perasaannya yang mendalam kepada Sahara tentang perjuangan yang ingin mereka lalui bersama.
Sahara, aku ingin kau tahu bahwa aku merindukan wajahmu yang tidak dapat aku lihat. Kerinduanku bukan hanya tentang wajahmu, tetapi juga senyummu yang tidak dapat kulihat. Aku juga merindukan para pejuang yang telah dipanggil oleh Allah untuk memperjuangkan kemerdekaan dari para penjajah. Meski negara ini dinyatakan sebagai negara demokrasi, tempat kita bisa berbicara bebas serta menjunjung persamaan, semua itu ternyata hanyalah catatan tersembunyi yang ada di balik layar.
Kau adalah perempuan yang berani, siap melawan demi keadilan dan kebebasan dari para koruptor yang seakan tidak peduli kepada masyarakat. Mereka hanya memikirkan hasil negara dan bagaimana cara membuatnya gelap, dibayangi oleh aktor-aktor jahat yang tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan ekologi di tengah masyarakat adat yang berjuang mempertahankan tanah mereka. Demokrasi di Indonesia mengenal politik, sementara di sisi lain adalah kehancuran dalam mencari keuntungan. Ini menjadi permata yang dicari oleh pihak-pihak tertentu dengan cara yang tidak terbuka. Banyak kepentingan lebih berorientasi pada kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan umum. Mandat yang diberikan oleh rakyat dan harapan mereka seharusnya tidak dikhianati, dan seharusnya para pemimpin mengurus kepemimpinan serta memperhatikan kepentingan masyarakat.
Jarot dan Sahara adalah pasangan yang saling melindungi dan merawat satu sama lain. Mereka memperhatikan tanah air mereka demi generasi yang akan datang. Namun, cinta dan kasih sayang mereka berujung pada kehilangan nyata. Dalam perjuangan malam yang dihadapi Jarot, ia mengalami kecelakaan, ditabrak dan dirawat di rumah sakit. Mendengar kabar itu, Sahara segera menangis dan pergi menjenguk Jarot. Motor yang digunakan Jarot hancur akibat kecelakaan tersebut. Dengan lembut, Sahara berbisik agar Jarot tetap kuat. Sayangnya, Jarot tidak selamat. Sebelum meninggal, ia meninggalkan pesan terakhir untuk Sahara.
Wahai, cinta yang aku pelihara di sahara adalah cinta yang murni. Semua ini berasal dari niatku, dan aku menerima segala kekuranganmu. Masalah yang kamu hadapi, tidak akan menjadi beban bagiku. Satu hal yang aku harap, hargailah aku dan jadikan aku satu-satunya. Kesetiaan tidak diukur dari seberapa lama kita bersama, tetapi dari kemampuan kita untuk menjaga hati meskipun kita berpisah. Ketika cinta terpisah oleh jarak, di situlah kita belajar arti sejati dari ketulusan dan kesetiaan. Ini juga berlaku bagi pemimpin, baik di negara maupun daerah, yang perlu mencintai kekuasaan mereka atas rakyat. Saharapun tampak bersedih, seolah tidak ingin Jarot pergi meninggalkannya.
Sahara, yang sering berangan-angan dan memikirkan wajah Jarot, berkata dalam hatinya:
Wahai Jarot, namamu sudah tertulis dalam ceritaku. Wajahmu sudah tergambar di ruang hatiku. Dirimu telah menjadi bagian dari sejarah hidupku. Rinduku padamu akan kuungkapkan, tentang kekagumanku terhadap keindahanmu. Semua cerita rindu ini akan kusimpan hanya untukmu.
Dari kisah ini, kita bisa mengerti tentang:
Kerinduan kepada seorang yang wajahnya sudah tidak terlihat lagi, tetapi masih ada rasa rindu akan senyuman yang tak akan kita saksikan, rindu pada sosok yang tidak bisa kita peluk, kerinduan akan ucapan yang penuh dengan nasihat, rindu akan pelukan yang memberikan ketenangan, dan kerinduan akan doa yang dipanjatkan untuk kebaikan dua orang yang saling mencintai.
Saat malam datang dengan kegelapannya dan setiap malam itu sama, kerinduan terus mengikat pada ketenangan karena sepinya menunggu suara seseorang yang terbayang, namun perlahan-lahan pudar dan hilang. Ini membuat hatiku bertanya kepada ketenangan malam, apakah aku ada dalam pikirannya malam ini.
Semuanya akan menjadi lemah dalam kesunyian, karena setiap hal telah diatur dengan batasnya oleh takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan.