OLEH:Ustadz Rahman Masir, S.Hum
OPINI,BidikFakta.id –Di tengah birunya laut Halmahera Selatan, berdirilah sebuah pulau kecil yang tidak bersatu tanah dengan daratan utama, namun bersatu jiwa dalam keteguhan iman. Desa itu bernama Dowora, sebuah desa terpencil di wilayah Provinsi Maluku Utara. Untuk mencapainya, harus menempuh laut sejauh kiloan meter. Tak ada sumber air bersih yang mengalir, hanya air hujan yang ditadah penuh harap sebagai berkah dari langit.
Di desa ini, hidup sederhana adalah nadi kehidupan. Meski keterbatasan menjadi teman akrab, namun semangat dan keikhlasan tetap berkobar di hati masyarakatnya.
Dan kemarin, pada hari raya Idul Adha 1446 H, langit Dowora menjadi saksi karunia yang luar biasa. Tiga ekor sapi dan dua belas ekor kambing disembelih sebagai bentuk penghambaan dan rasa syukur kepada Allah. Sebuah peristiwa yang langka, mengingat desa ini sudah lama tak merasakan semaraknya penyembelihan hewan qurban secara besar-besaran.
Alhamdulillah, dengan jumlah hewan qurban tersebut, seluruh warga Desa Dowora mendapatkan bagian. Tidak satu pun yang terlewat. Wajah-wajah sumringah menyambut berkah yang turun. Anak-anak berlarian bahagia, para ibu memasak dengan penuh cinta, dan para bapak tersenyum tenang. Inilah Idul Adha yang tak hanya memotong hewan, tapi juga memotong rasa jauh dan keterasingan, menjahit kembali tali kasih sesama.
Semoga tahun depan Allah kembali mengirimkan hewan-hewan qurban untuk masyarakat Desa Dowora. Semoga anak-anak yang lahir di desa kecil ini tumbuh menjadi generasi yang bermanfaat bagi kampung halamannya, menjaga warisan kebaikan, menebar ilmu, dan menyinari pulau kecil ini dengan cahaya akhlak yang mulia.
Karena bagi kami, Dowora bukan sekadar tempat tinggal, tapi tanah kelahiran jiwa yang penuh harap.
“Bersyukur membuat hati makmur, bersabar membuat hidup teratur, berbagi membuat jiwa jujur, dan berdoa membuat langkah mujur.
