Kembangkan Budaya Literasi, Komisariat Faperta IMM Gelar Lapak Baca di Kampus ISDIK Maluku Utara.

Dokumentasi, kegiatan lapak baca Komisariat Faperta IMM di kampus ISDIK Maluku Utara. Istimewa.

TERNATE,BidikFakta.id– Dalam rangka mengembangkan budaya literasi Komisariat Faperta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar lapak baca di Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara.

Kegiatan lapak baca yang dilaksanakan ini ditandai dengan derasnya arus digitalisasi, teknologi dan berbasis pada nilai-nilai keislaman dan wawasan kepulauan. Hal ini disampaikan oleh Riski Ikra Ketua Umum Komisariat Faperta IMM Maluku Utara. “Tujuannya untuk mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang lebih unggul di bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni, dan Budaya (IPTEKS) dengan nilai-nilai keislaman dan wawasan kepulauan,”ungkapnya, Rabu, 21 Mei 2025.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, di tengah derasnya kondisi digitalisasi dan kesibukan akademik mahasiswa, Komisariat (Faperta), fakultas pertanian dan perikanan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, mengambil inisiatif dengan menggelar kegiatan lapak baca di area kampus ISDIK. Kegiatan ini menjadi alternatif kreatif dalam menghidupkan kembali budaya literasi, khususnya di kalangan mahasiswa.

“Lapak baca bukan sekadar menyediakan buku, tetapi membuka ruang-ruang interaksi. Mahasiswa yang hadir tak hanya membaca, namun juga berdiskusi dan saling berbagi pandangan. Ini dengan tujuan untuk membuka kesadaran bahwa literasi bukanlah beban, tetapi kebutuhan untuk tumbuh dan berpikir lebih kritis dan mendalam,”ujarnya.

Bagi Riski Ikra, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Lapak baca adalah awal dari gerakan literasi berbasis komunitas, sederhana dalam bentuk, namun besar dalam dampak. Dia berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi dan terus berlanjut sebagai budaya positif di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

“Karena literasi di lembaga pendidikan masih dipahami dalam arti sempit. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) ditengah derasnya literasi di era digitalisasi tak hanya mencakup kemampuan memilah informasi, berpikir kritis, membentuk opini berbasis data, dan mengekspresikannya tetapi literasi harus menjadi medium untuk menyaring gagasan intlektualitas,”pungkas Riski Ikra.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *