OLEH :Julia Buamona, Mahasiswa Hukum Unkhair
BIDIKFAKTA – PT Industri Weda Bay Nikel (IWBN) yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah kini menjadi pusat eksploitasi tambang berskala besar, yang tidak hanya berdampak pada lingkungan hidup, tetapi juga menggerus tatanan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat lokal. Konsesi pertambangan yang dimiliki perusahaan ini telah menjadi simbol dari desentralisasi pembangunan yang mengabaikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sejak kehadirannya, aktivitas pertambangan IWBN telah memicu kerusakan ekologi secara masif. Hutan-hutan adat dibuka demi perluasan konsesi, mengakibatkan banjir di berbagai desa seperti Lelilef Waibulen, Lukulamo, Woekob, dan Woejerana. Sungai Sagea yang menjadi sumber air bersih warga kini tercemar limbah tambang. Laut Teluk Weda dan Teluk Buli turut tercemar logam berat, merusak ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan.
Dampak sosial juga tak kalah besar. Hilangnya lahan pertanian dan perikanan tradisional mendorong masyarakat lokal ke dalam sistem kerja industrial yang rentan, tidak stabil, dan menciptakan ketergantungan. Tradisi, budaya, dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur pun mulai tergeser oleh tekanan ekonomi dan perubahan sosial yang cepat.
Selain itu, tidak ada jaminan nyata bahwa keberadaan industri tambang ini akan membawa kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat. Justru yang terjadi adalah meningkatnya konflik sosial, ketimpangan ekonomi, penurunan kualitas pendidikan, serta ancaman serius terhadap kesehatan akibat pencemaran udara dan air.
Hilirisasi nikel yang digembar-gemborkan pemerintah justru menjadi bumerang bagi masyarakat Halmahera Tengah. Proyek ini mengorbankan ruang hidup masyarakat demi kepentingan investasi besar, tanpa ada perlindungan yang memadai terhadap ekologi dan hak-hak dasar warga.
PT IWBN saat ini bukan hanya menjadi pusat eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga menjadi simbol ketimpangan, perampasan ruang hidup, dan ancaman ekologis jangka panjang yang akan diwariskan hingga puluhan bahkan ratusan tahun ke depan.