BIDIKFAKTA – Seorang warga Desa Gambaru, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, mengaku mengalami kerugian setelah tanaman miliknya mati secara tiba-tiba. Warga yang berinisial A, menduga kuat bahwa kematian tanaman tersebut disebabkan oleh pencemaran limbah dari aktivitas operasional PT. GTS (Gane Tambang Sentosa).
A, menyampaikan bahwa tanaman yang mati adalah beberapa pohon pala dan cengkeh yang selama ini menjadi sumber pendapatan keluarganya. Ia mengaku peristiwa itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah mereka, yang diikuti dengan aliran air berwarna merah dari arah kawasan operasional perusahaan tambang.
“Sebelum perusahaan itu beroperasi, air di sekitar kebun saya jernih. Tapi sejak PT. GTS mulai kegiatan, airnya berubah. Tanaman saya yang tadinya subur, sekarang mati. Saya yakin ini akibat limbah mereka,” ungkap Si A dengan nada kesal, Rabu (17/07/2025) Lalu.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah berupaya menyampaikan keluhan kepada pihak Pemerintah Desa dan pihak perusahaan. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada satupun bentuk tanggapan, klarifikasi, maupun upaya ganti rugi dari manajemen PT. GTS.
“Saya sudah sampaikan keluhan secara langsung lewat aparat desa, dan dari pihak GTS, namun sampai sekarang Pihak PT. GTS tidak pernah datang atau memberi penjelasan. Seolah mereka tutup mata,” tegasnya.
Warga Gambaru lainnya menyatakan solidaritas terhadap A dan mendesak agar perusahaan tambang tersebut tidak hanya mengejar keuntungan, tapi juga bertanggung jawab atas dampak sosial lingkungan yang ditimbulkannya.
Sementara itu, Kepala Desa Gambaru saat dikonfirmasi belum memberikan berikan tanggapan dan tim redaksi masih berupaya menghubungi juga pada pihak PT. GTS, namun belum mendapatkan nomor aktif maupun pernyataan resmi dari perwakilan perusahaan.