Muhammadiyah dan Dakwah Kulturalnya di Maluku Utara

OLEH: M. Gadri Sanaba

OPONI-BidikFakta.id | Apabila para ulama dan umara, serta seluruh kaum muslimin meremehkan perkara dakwah maka kehinaan akan melanda kepada tubuh kaum muslimin bahkan bisa berdampak kepada lingkungan sosial dalam suatu negeri. Dampaknya, kebodohan dan kerusakan akan terus berkembang di internal kaum muslimin, sehingga terjadinya penyimpangan dalam urusan ibadah serta kesyirikan dalam hal aqidah. Berdasarkan realita tersebut, maka Muhammadiyah hadir dengan konsep tajdid-nya (pembaruan) pada setiap realita perkembangan zaman. Dalam hal merealisasikan konsep tajdid maka Muhammadiyah memainkan peran dengan pendekatan secara kultural dibidang keagamaan, Pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik. Munculnya beberapa aspek tersebut semata-mata dengan tujuan untuk merealisasikan satu tujuan yang suci yaitu menegakkan menjunjung tinggi nilai-nilai agama demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Bacaan Lainnya

Untuk mewujudkan tujua mulia tersebut maka Muhammadiyah hadir dengan menggunakan pendekatan kultural sebagai Solusi dalam menyebarkan syiar Islam diseluruh Nusantara. Konsep dakwal kultural tersebut rupanya pernah menjadi suatu pembahasan yang cukup seru pada mukhtamar ke-47 di Bali. Pada akhirnya amal usahalah yang diandalkan sebagai bagian dari pola dakwah kultural Muhammadiyah di seluruh tanah air termasuk di Maluku Utara, sebab dakwah tidak hanya berkembang di atas mimbar jumat semata, lewat ceramah dan pengajian rutin di masjid saja. Akan tetapi dakwah dapat diaplikasikan dengan pendekatan kultural pada suatu lingkungan masyarakat, hal itu dikarenakan cakupan makna dakwah yang begitu luas.

Gerakan dakwah kultural Muhammadiyah di Maluku Utara secara terbuka dimulai dengan adanya pendirian amal usahanya yaitu Lembaga Pendidikan menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga ke tingkat perguruan tinggi yang saat ini dikenal dengan nama Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), kemudian di tambahkan dengan pembangunan layanan Kesehata masyarakat yaitu Rumah Sakit Islam Muhammadiyah. Sebagai salah satu organisasi Islam yang bergerak dengan tujuan dakwah maka tentunya disetiap amal usaha yang dikelolah tidak terlepas dari pada niat dan tujuan utama yang sebenarnya yaitu berdakwah. Dengan demikian diperlukan bagi setiap individu yang berkecimpun di dala amal usaha Muhammadiyah hendaklah tahu dan sadar betul akan perannya di dalam amal usaha Muhammadiyah yaitu sebagai pelopor dan pelangsung Kh. Ahmad Dahlan, agar tidak hanya sekedar memanfaatkan amal usaha Muhammadiyah untuk sebuah bisnis, ketenaran, dan popularitas yang bersifat pribadi. Teringat dengan sebuah pesan penting Kh. Ahmad Dahlan “hidup hiduplah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah”. Dari pesan tersebut memberikan kesan sindrian agar setiap individu yang diamanahi mengelola amal usaha Muhammadiyah jangan sampai terlena dan rakus terhadap apa yang dimiliki oleh Muhammadiyah.

Tapi kenyataannya pola dakwah kultural Muhammadiyah di Maluku Utara belum mampu dimanfaatkan dengan efektif sesuai dengan tujuannya. Faktanya, belakangan ini sering kali terjadi aksi-aksi demontrasi yang dilakukan oleh berbagai organisasi kemahasiswaan di Internal kampus yang menyuarakan tentang protes penolakan kebijakan pimpinan di kampus seperti biaya perkuliahan, keaktifan serta kepribadian dosen dan pegawai, menurunnya efektivitas pembelajaran antara dosen dan mahasiswa, serta fasilitas ruang baca, serta hilanglah program pembinaan yang secara aktif di lingkungan amal usaha yang ada.

Seyogyanya sekolah atau perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Maluku Utara saat ini adalah sebagai suatu bentuk dakwah kultural Muhammadiyah yang perlu diperhatikan dengan sebaik mungkin yaitu dengan mengaktifkan perkaderan dan pembinaan secara intens, agar kedepan dari dakwah kultural amal usaha Muhammadiyah tersebut mampu memproduksikan generasi-generasi emas Maluku Utara pada masa-masa yang mendatang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *