OLEH :Mohtar Umasugi
OPINI,BidikFakta.id –Istilah “daerah tertinggal” bukan sekadar label administratif dari pemerintah pusat. Ia merupakan refleksi nyata dari ketimpangan pembangunan, ketidakmerataan pelayanan dasar, dan lambannya transformasi ekonomi di suatu wilayah. Pertanyaannya, apakah Kabupaten Kepulauan Sula telah lepas dari label itu, atau justru masih terperangkap dalam jebakan indikator-indikator ketertinggalan yang struktural?
Pemerintah Indonesia menetapkan enam indikator utama dalam menentukan daerah tertinggal sebagaimana tertuang dalam Permendes PDTT No. 2 Tahun 2016, yaitu: (1) perekonomian masyarakat, (2) sumber daya manusia, (3) sarana dan prasarana, (4) aksesibilitas, (5) kapasitas daerah, dan (6) karakteristik daerah. Dari keenam indikator ini, marilah kita jujur menilai posisi Kepulauan Sula hari ini.
*Pertama* , _perekonomian masyarakat._
Pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Sula belum menunjukkan daya ungkit signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Struktur ekonomi masih didominasi sektor primer—pertanian dan perikanan—dengan minim nilai tambah karena terbatasnya industri pengolahan. Distribusi ekonomi pun terpusat di beberapa titik saja, membuat banyak wilayah di kecamatan terluar mengalami stagnasi ekonomi kronis.
*Kedua* , _sumber daya manusia._
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Sula masih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata provinsi Maluku Utara. Akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan belum merata. Lulusan SMA atau perguruan tinggi kerap kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai keterampilan karena dunia kerja yang tidak berkembang optimal.
*Ketiga* , _sarana dan prasarana._
Infrastruktur jalan, listrik, air bersih, dan telekomunikasi masih sangat terbatas. Di banyak desa, jaringan internet belum menjangkau dengan layak. Ini menjadi penghalang besar dalam mengakselerasi pelayanan publik dan ekonomi digital, serta memperlebar jurang antara pusat kabupaten dan wilayah perbatasan.
*Keempat* , _aksesibilitas_ .
Sebagai daerah kepulauan, konektivitas antarwilayah masih menjadi tantangan klasik. Transportasi laut dan darat belum efisien dan aman. Jika konektivitas antar pulau dan desa tertinggal, maka pelayanan publik, distribusi logistik, dan aktivitas ekonomi masyarakat akan terus tersendat.
*Kelima* , _kapasitas daerah._
Kapasitas fiskal daerah rendah. Ketergantungan pada dana transfer pusat masih sangat tinggi. Di sisi lain, tata kelola pemerintahan belum sepenuhnya adaptif dalam merespons tantangan pembangunan berbasis potensi lokal. Inovasi daerah minim, dan perencanaan program pembangunan masih banyak yang tidak menyentuh akar permasalahan.
*Keenam* , __karakteristik daerah_
Secara geografis, Kepulauan Sula memiliki tantangan tersendiri: terpisah-pisah oleh laut, rawan bencana, serta akses pelayanan publik yang tidak homogen. Tetapi justru inilah yang seharusnya direspons dengan kebijakan afirmatif dan berbasis keunikan lokal—bukan sekadar program seragam dari pusat yang sering gagal menyasar kebutuhan spesifik daerah.
Jika kita jujur menggunakan enam indikator di atas sebagai tolok ukur, maka kabupaten kepulauan Sula masih tergolong status daerah tertinggal. Tetapi status ini bukan untuk dipertahankan, melainkan menjadi cermin untuk mempercepat langkah-langkah korektif.
Perlu political will yang kuat dari pimpinan daerah untuk melampaui jebakan rutinitas birokrasi. Pendekatan pembangunan mesti berbasis data, berpihak pada kelompok rentan, dan terfokus pada potensi strategis daerah seperti kelautan, perikanan, dan pariwisata bahari. Di sisi lain, masyarakat sipil dan kalangan akademik juga harus menjadi mitra kritis dalam mendorong perencanaan dan pengawasan pembangunan yang partisipatif.
Sebagai warga yang mencintai tanah kelahiran, saya tidak ingin Kepulauan Sula hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena keberhasilan keluar dari status daerah tertinggal melalui kerja bersama, inovasi kebijakan, dan kepemimpinan visioner. Kini saatnya kita jujur menatap cermin dan bertanya: apakah kita sudah cukup serius membangun Sula?