OLEH: Moch Ardi Rizky Umaternate, Mahasiswa Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Universitas Muhammidayah Maluku Utara.
OPINI,BidikFakta.id– Pemilu selalu menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat dalam sistem demokrasi. Banyak orang menyambutnya dengan antusias, berharap hadirnya pemimpin baru yang akan memimpin dari tingkat pusat hingga kabupaten. Namun, di balik semarak pesta demokrasi itu, sering kali kita lupa bahwa demokrasi bukan hanya tentang memilih pemimpin, mencoblos surat suara, atau memenangkan partai.
Lebih dari itu, demokrasi adalah tentang bagaimana hak-hak rakyat dijamin dan dijaga selama lima tahun ke depan. Ini menyangkut masa depan anak-anak bangsa, kelangsungan hidup masyarakat, serta arah pembangunan bangsa yang benar dan adil. Demokrasi seharusnya bukan hanya soal politik atau kekuasaan, bukan soal siapa yang duduk di kursi jabatan, melainkan tentang nasib rakyat yang bergantung pada keputusan-keputusan para pemimpin.
Tujuan utama dari pemilu adalah agar suara rakyat benar-benar terdengar. Suara para petani, nelayan, buruh, perempuan yang tertindas, dan mereka yang haknya dirampas. Sayangnya, kenyataan sering tidak seindah harapan. Kepentingan rakyat justru sering dikalahkan oleh kepentingan para calon pemimpin yang ingin duduk di kursi kekuasaan. Ironisnya, rakyat sendiri justru kerap terpecah hanya karena perbedaan pilihan politik. Kita yang seharusnya bersatu malah saling bertengkar karena janji-janji manis yang mereka teriakkan—janji yang kadang hanya menjadi hiburan sementara bagi rakyat yang sebenarnya butuh kesejahteraan.
Pertanyaannya, ke mana para calon pemimpin itu sebelum pemilu tiba? Sering kali mereka tak terlihat, namun saat pemilu mendekat, mereka hadir dengan janji-janji indah. Sayangnya, semua itu sering hanya menjadi angin lalu.
Situasi ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Demokrasi kita perlu diperbaiki, dimulai dari masyarakat itu sendiri. Sudah saatnya kita berhenti saling menyalahkan, berhenti terpecah karena politik, dan mulai menjadi warga negara yang cerdas. Demokrasi bukan hanya soal mencoblos, tapi soal bersuara dengan bijak, melindungi hak-hak kita, dan memastikan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga generasi masa depan agar tidak tumbuh dalam sistem demokrasi yang rusak. Mari ciptakan masyarakat demokratis yang kuat, adil, dan berpihak pada rakyat.