Oleh : Muh. Baharudin Rum Laklak
OPINI – Kekuasaan itu adalah Anugerah, karena kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk berkarya dan melayani masyarakat. Kekuasaan itu sebuah anugerah jika kekuasaan itu berjalan seiring dengan kebaikan dan keberpihakan kita kepada masyarakat serta dengan berkeadilan kepada masyarakat.
Setiap kita manusia yang terlahir ke bumi pertiwi ini , didalam dinamika politik kehidupan kita ditakdirkan untuk berkuasa. Berbagai cara akan kita lakukan untuk mendapatkan kekuasaan itu. Mulai itu dari cara yang halal dan cara yang tidak halal akan dilakukan oleh sebagian orang untuk mendapatkan kekuasaan itu. Perebutan kekuasaan itu bisa kita lihat sendiri dalam Kontestasi Politik Lokal ,seperti halnya Pilkada. Pilkada sering kali dijadikan lahan untuk perebutan kekuasaan.
Abraham Linchon (1809-1865) Mantan Presiden Ke-16 Amerika Serikat melihat kekuasaan itu sebagai suatu medium untuk menguji watak seseorang. Beliau berpendapat bahwa hampir semua orang bisa kuat dalam penderitaan . Namun jika untuk menguji watak seseorang itu berilah ia sebuah kekuasaan .
Sebuah kekuasaan dapat mengubah seseorang , seperti halnya, dulunya ia seseorang yang lumayan pendiam ,tapi untuk mendapatkan sebuah kekuasaan ,dia bepura –pura jadi garang dan mendekatkan dirinya untuk masyarakat guna mendapatkan simpati dari masyarakat. Dan acap kali untuk memperebutkan kekuasaan ini yang bertarung sering berujung pada ketidak harmonisan.
Nah dengan kekuasaan yang dimiliki seseorang beliau harus mampu untuk merealisasikan berbagai terobosan yang dapat memajukan dan mensejahterakan rakyat. Yang mana yang berkuasa (pemimpin) harus mampu untuk menjembatani keinginan kita bersama, yaitu keinginan yang revolusioner , dimana perubahan akan nampak dalam segala aspek kehidupan. Tanpa ada kekuasaan , pihaknya memohon kepada pemerintah supaya menegakkan kebaikan. Namun sebaliknya, jika kekuasaan dipegangnya maka kebaikan dapat ditegakkan sendiri.
Tapi nyatanya kekuasaan itu sering disalahgunakan oleh mereka yang memiliki kekuasaan , mereka acap kali melakukan tindakan-tindakan korupsi ,mereka tidak memikirkan nasib rakyat kecil , mereka lebih mementingkan kepentingan pribadinya atau golongannya ketimbang mementingkan masyarakat . demokrasi hanyalah sebatas jalan untuk yang berkuasa mengeruk harta demi kroni dan keluarganya. Padahal supaya mereka bisa memiliki kekuasaan kan karena adanya masyarakat yang menaruh kepercayaan kepada mereka ,supaya nasib rakyat bisa diubah kearah yang lebih bagus lagi. Tapi nyatanya ..ahh sudahlahh. Dan dengan melakukan hal semacam itu mengakibatkan masyarakat tidak percaya lagi kepada pemimpinnya. Dulu Dari atas panggung bicara manis –manis tapi dibawah meja menghisap sampai habis.